Sunday, August 14, 2005

 

Keuangan Mikro untuk Masyarakat Miskin: Pengalaman Nusa Tenggara Timur

Untuk mendapatkan laporan lengkap SMERU, klik judul di atas.

Thanks....

RINGKASAN

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan yang tergolong tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan di daerah ini, termasuk pelayanan keuangan mikro. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika penawaran dan kebutuhan pelayanan keuangan mikro dalam kaitan dengan upaya penanggulangan kemiskinan di NTT. Pendekatan kualitatif untuk memahami dinamika tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder tentang pengaturan dan pelayanan keuangan mikro, khususnya di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Manggarai. Efektivitas pengaturan dan pelayanan itu diungkap melalui wawancara dengan sampel nasabah dan non nasabah keuangan mikro.

Pelayanan keuangan mikro dibatasi oleh kebijakan, dana, dan tenaga, sementara kebutuhan golongan miskin atas pelayanan keuangan bervariasi. Variasi kebutuhan itu antara lain dipengaruhi oleh jenis usaha dan kondisi lingkungannya. Dalam hal kredit, misalnya, usaha golongan miskin tidak selalu membutuhkan tambahan modal. Mereka seringkali memerlukan kredit untuk menutup berbagai pengeluaran nonusaha yang kadang-kadang tidak terduga. Bagi golongan miskin, cara penggunaan kredit seperti ini diperlukan agar pengeluaran nonusaha tidak mengganggu kepemilikan aset dan keberlangsungan usahanya.

Salah satu penyedia layanan keuangan adalah lembaga perbankan. Lembaga ini secara ketat berorientasi komersial. Perbankan di NTT, misalnya, tidak mempunyai skema pelayanan keuangan khusus bagi golongan miskin. Dengan demikian golongan miskin di NTT sukar memperoleh akses layanan perbankan, karena kondisi dan kebutuhan mereka umumnya tidak sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam dunia perbankan. Akses golongan miskin yang tinggal di perdesaan lebih terbatas lagi, karena pelayanan perbankan berada jauh di perkotaan.

Di luar perbankan, golongan miskin dapat memperoleh layanan keuangan dari lembaga nonperbankan, lembaga nonformal, dan unit usaha keuangan mikro sebagai komponen program pembangunan pemerintah. Pelayanan utama yang disediakan lembaga-lembaga ini adalah kredit. Persoalannya adalah, kecuali pada pegadaian, adanya kecenderungan bahwa hanya golongan miskin yang memiliki usaha nonpertanian yang memiliki kemudahan mengakses kredit, karena usaha nonpertanian dinilai lebih berpotensi mengembalikan pinjaman.

Pelayanan lembaga-lembaga tersebut kebanyakan disalurkan melalui kelompok masyarakat, baik kelompok yang sudah ada atas prakarsa masyarakat sendiri, maupun yang dibentuk untuk memenuhi persyaratan program pelayanan. Persoalan yang dihadapi suatu kelompok masyarakat adalah keberlangsungan kelompok. Seringkali kelompok, terutama yang dibentuk karena adanya program, akhirnya bubar setelah dana kreditnya digulirkan ke kelompok lain, atau programnya selesai. Kelompok dapat bertahan dan berkembang jika tersedia bantuan fasilitasi teknis yang memadai dalam pengelolaan kelompok dan usaha anggotanya. Kelompok seperti ini biasanya mengembangkan kegiatan menabung sebagai kekuatan pendukung keberlangsungan pelayanan kredit.

Selain itu, secara tradisional golongan miskin memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan melalui kegiatan arisan atau dalam keadaan terpaksa meminjam pada tetangga atau pelepas uang untuk keberlangsungan hidup atau usahanya. Di daerah yang operasi lembaga keuangannya terbatas, banyak ditemukan kegiatan arisan. Berbagai kelompok arisan mengembangkan kegiatan menabung sebagai sumber penyediaan pelayanan kredit bagi anggotanya. Bagi golongan miskin kebutuhan akan kredit, tabungan, dan asuransi, pada dasarnya seharusnya telah menyatu dalam keseharian hidup mereka. Usaha pemeliharaan ternak dan penyimpanan hasil panen di lumbung pangan, misalnya, merupakan kegiatan menabung sekaligus mengasuransi kehidupan mereka. Lumbung pangan mengamankan mereka di musim paceklik, sementara ternak menjadi sumber dana untuk kebutuhan mendesak.

http://www.smeru.or.id/report/field/Microfinance_NTT/Microfinance%20NTT%20Eng.pdf

Comments: Post a Comment



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?